Friday, April 8, 2016

Wajah Mungil

Meninggalkan langkah dalam tapak kaki berlumpur kampung halaman
Perlahan dengarkan hati berbisik kian mengusik
“Pergilah… bujuk waktu yang semakin liar”
Mataku menari mencoba menggapai detik untuk bisa berjalan perlahan
Lebih pelan… atau bahkan berjalanlah dengan sangat pelan
Waktu tak bergeming dalam denting yang terus bernyanyi berputar
Aku tak bisa berirama dengan waktu karena ku merindu
Merindu kekasih berwajah mungil merangkak tuk digapai
Wajah manis penuh tawa dan senyum berseri
Mentari selalu bahagia menyambutnya dan aku cemburu
Aku terlalu jauh dari wajah mungil
Yang kian hari bernyanyi bersama mentari dan menari dengan waktu
Tidakkah kau merinduku…
Berhentilah bernyanyi dan menari sejenak, hanya sejenak
Dan rebahkan pelukmu ditubuhku yang rapuh mengejar waktu
Biarkan kulitmu melekat dihangat sentuhku yang menguasaimu
Dan tersenyumlah ketika kecupanku mencoba menyampaikan rahasia hatiku
Aku menyayangimmu

Wahai pemilik wajah mungil…

Karya: Syelvi Yunita Arianti 

No comments:

Post a Comment