Sunday, March 12, 2017

Aku ingin mencintai dan melupakanmu dengan sederhana

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti embun hinggap di tepian daun dan tanah yang sabar menyambutnya jatuh

tapi aku ingin melupakanmu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti mata yang berkedip menyambut pagi, dan daun jendela yang mengintip matahari

tapi aku ingin melupakanmu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti gerimis pada jendela dan uap nafasmu menulis nama "kita"

tapi aku ingin melupakanmu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti peluk yang sebentar dan satu kecup yang perlahan saja

tapi aku ingin melupakanmu

Aku mencintaimu dengan sederhana, seperti kata 'rindu' yang kuucap dan kau membalasnya dengan 'aku juga'

tapi aku ingin melupakanmu

Aku ingin melupakanmu dengan sederhana, sesederhana air mata yang mengalir, sesederhana genggam yang terlepas

tapi aku ingin mencintaimu

Karya: Bernard Batubara

Wednesday, March 8, 2017

SERAKAH

Haiiii Manusia!!!!!
Begitu serakah kah engkau ?.....
Dalam perenungan dalam, tersadari bahwa engkau adalah makhluk yang begitu serakah
Engkau ingin memiliki semua yang kau sukai, semua yang kau ingini, dengan semua resiko-nya.
Seperti mawar merah, liar cantik tumbuh di kebun entah siapa pemiliknya, bisikan ditelinga menggoda untuk memetiknya.
Memang benar engkau mendapatkan sekuntum mawar itu, bersama dengan tangan yang terluka oleh durinya, ada rasa sakit dan malu menggelitik hati "milik siapa kah kau sebenarnya mawar? pesonamu telah membutakan"
Dalam kesakitan, dalam tangis, dalam malu tetap saja kau bahagia karena ada kepuasan, kepuasan untuk memenuhi keserakahanmu

Tahu kah kau manusia serakah, bahwa apa yang kau ingini itu suatu saat juga akan diingini dan dimiliki orang lain, begitulah cara dunia ini terus berjalan dan berputar mengikuti arahnya. Seperti siang yang selalu digantikan malam dan matahari yang selalu pulang ke pelukan rembulan.

Sadarlah!!!! Sadarkan diri dan bangun dari keserakahan yang menjerat, kembalikan kemurnian yang dulu, sejatinya semua harus berpulang kembali ketempat mereka berasal.
Jika milikmu maka akan kembali padamu, jangan penuhi keserakahan itu, cukupkan diri.

Saat kau lepas, keserakahan itu akan pergi pelan-pelan bagai butir butir cahaya beterbangan yang menghilang dan memudar dari pandangan.
Ada rasa yang berbeda saat keserakahan itu pergi darimu, kehampaan dan kepedihan yang teramat, karena ada sesuatu yang melekat begitu lama sekarang telah tiada, namun selalu ada pelangi sehabis hujan.

Waktu akan menghapus segala jejak kenangan keserakahan yang pernah jadi milikmu.
Hingga saatnya kau mampu berjalan tanpa rasa sakit dan beban, hingga senyummu mengembang tat'kala melihat semua kembali kepada pemilik sejatinya.