Ada sentuhan lembut saat
panggilan bergetar itu menyapa kantong celanamu
Wanitamu… kurasa
Cukup lama kau pandangi benda
layar sentuh persegi itu
Sebelum seribu kata kerja
merangkul menjadi kalimat di otakmu
Bukan salam hanya sapaan biasa
dari gerakan ringan bibirmu
“Hallo..”
Suara beratmu masuk ke pori-pori
telepon yang kau genggam di jemari kananmu
Pandanganku berlari kesana kemari
Menarik diri dari peredaran tukar
susunan kata antara kau dan dia yang entah siapa
Tapi, telingaku selalu kembali
mendekati sumber bahasa tak asing
Telingaku memang selalu tak bisa
berjalan bersama dengan mataku
Aku pendengar telepon yang tak
berkomentar
Hanya bergumam sedikit dalam
kalbuku
Mengagumi suara beratmu
Aku pendengar telepon yang
berkhayal dikemudian
Aku menjadi sang pendengar
suaramu bukan pendengar teleponmu
Karya: Syelvi Yunita Arianti
No comments:
Post a Comment