Tuesday, July 12, 2016

Pangeran 2 Putri

Aku katakan ia tersesat dalam labirin hidupnya
Terlalu banyak matanya bergerak tapi langkahnya diam di tempat
Kakinya berpijak tapi jiwanya melayang mengantongi bintang dan rembulan
Berpejamlah dulu…
Lepaskan sejenak bintang dan rembulan yang kau penjarakan dalam kantongmu
Cukuplah melati yang kau sentuh dan jangan kau genggam
Cium aromanya tuk susuri jalan pulangmu
Kau bukan pangeran berkuda berbaju baja
Yang kedatangannya selalu dinanti oleh 2 putri saja
Engkau lelaki yang menanti cinta dengan segelas teh hangat ketika datang petang
Oleh wanita berparas manis di pintu impianmu
Cukuplah ia yang tahu pulangmu
Dan cukuplah engkau yang tahu pergimu menujunya
Karena hati yang menanti takkan mampu terganti
Walau hingga sampai saat purnama menjadi gerhana

Karya: Syelvi Yunita Arianti

Dia, Cukuplah Aku

Ternyata aku merindukannya
Si wanita Cina berkaca mata
Ceritanya mengalir lincah dari balik bilik suara telepon yang ku punya
Kali ini kubiarkan suaranya menyatu dalam melodi alam semesta
Renyah tawanya…
Seperti ia berada disebelah jiwaku
Dekat dan menghangatkan tubuhku yang selalu nyaman merasukinya
Dunianya adalah miliknya dengan kumpulan-kumpulan keunikannya
Dia adalah dia
Dia, wanita putih yang senang bercerita,
Dia, wanita bahagia yang menyusun berbagai kata dunia dilembaran hasil hutan-Nya,
Dia, wanita yang selalu bernyanyi dalam lekukan nada-nada bermelodi
Dia, wanita penuh kasih sayang untuk sang Pangerannya
Hanya dia yang sungguh tahu siapa dirinya
Tapi, cukuplah aku menjadi langitmu ketika bumi tak percayamu
Cukuplah aku menjadi daunmu ketika bunga melukaimu
Cukuplah aku menjadi batumu ketika gunung menjatuhkanmu
Dan cukuplah malam temanimu ketika jarak menghalangi pelukku

karya: Syelvi Yunita Arianti